07 November 2007

Reformasi: Tunjukkan Rasa Syukurmu dengan Keadilan

World Alliance of Reformed ChurchesNews Release28 October 2007
WARC Executive Committee: Trinidad and Tobago , 18-28 October 2007

Pemimpin-pemimpin Reformasi menyerukan, tunjukkan rasa syukurmu dengan keadilan.

Bersyukurlah kepada Tuhan dengan hidup dalam kehidupan yang adil, diserukan pemimpin-pemimpin Reformasi dari seluruh dunia dan Presbyterian-presbyterian dari Trinidad dan Tobago pada penutupan Pertemuan WARC pada hari Minggu.

“Syukur kami kepada Tuhan yang penuh pengertian dengan gaya hidup kami, dalam cara kami berdoa, cara kami bersikap, cara kami bertindak dan berkomitmen pada keadilan, dan dalam hubungan-hubungan kami, khususnya dengan mereka yang biasanya melaui kelompok-kelompok luar,” kata Sekretaris WARC Setri Nyomi,

“Syukur kami atas kemuliaan Tuhan yang seperti itu, yang membuat kami konsisten dalam mencari dan bertindak seturut dengan kerja Tuhan dalam transformasi.”

Dia menambahkan, “Mengetahui siapa kami melalui kemuliaan Tuhan yang menuntun kami kepada hidup yang penuh dengan syukur dimana kami mencari dan membuat perbedaan dalam dunia sehingga ada bayak lagi yang dapat di syukuri kepada Tuhan.”

Nyomi mengekspresikan rasa terimakasihnya atas cinta kasih orang-orang Trinidad dan Tobago tetapi juga mengatakan bahwa pemimpin-pemimpin WARC telah belajar selama mereka berada di dalam nagara ini, bagaimana masyarakat disini secara terus menerus bayak mengalami kerugian.”

Dia tertuju pada pemilihan yang akan datang di Trinidad dan Tobago sebagai kesempatan untuk orang-orang disini untuk melakukan keadilan. “Walaupun pemilihan Minggu depan dapat dilihat sebagai kesempatan untuk berlatih sebagai tanggung jawab kita untuk memilih orang yang akan memimpin negara ini dengan tujuan membawa keadilan untuk semua.”

Tema dari pertemuan adalah “Panggilan untuk masyarakat: dari Elmina untuk Pelabuhan Spanyol” dan tema tersebut secara garis besar berfokus pada masalah keadilan dan kesatuan gereja secara luas and bersama dengan keluarga reformasi. WARC setuju pada pertemuan tersebut untuk menyatukan Reformed Ecumenical Council (REC), menciptakan bentuk sementara yang disebut dengan World Communion of Reformed Churches.

Eksekutip Komite WARC bergabung dengan anggotanya pada hari Minggu di Gereja Aramalaya Presbyterian di Tunapuna untuk Pelayanan Minggu Reformasi yang termasuk didalamnya menyanyi dalam bahasa Hindi, Prancis dan Spanyol; pembacaan kitab dalam bahasa Indonesia dan berkat dalam bahasa Taiwan.

Sebagaimana undangan doa diucapkan, “Kami datang dari berbagai tempat yang berbeda diseluruh dunia untuk menjadi satu. Kami datang dari berbagai konteks yang berbeda untuk mendengar dan untuk saling mengasihi satu samalinnya…Kami datang bersama-sama karena kami peduli satu samalin, sebagai saudara.”

Pada pelayanan komuni, pemimpin-pemimpin Reformasi dan para pemuja dari jemaat-jemaat lokal bergabung, saling membantu untuk mengatur dan membentuk lingkaran pada bagian luar altar gereja sebelum menerima roti dan anggur.

“Dalam betuk yang lain hati kami akan selalu berada di Trinidad dan Tobago ,” presiden WARC Clifton Kirkpatrick mengatakan pada akhir pelayanan. “Kalian telah menawarkan kepada kami rasa yang baru dalam hubungan satu samalain. Ini telah memeberikan kami perasaan yang mengagumkan menjadi bagian dari tubuh Kristus.”

Kata-katanya menggema oleh Elvis Elahie, moderator Gereja Presbyterian di Trinidad dan Tobago, yang mencatat kegiatan-kegiatan pemimpin-pemimpin Reformasi dalam 10 hari bergelut dalam konsep persekutuan.

“Kami harap kami dapat membekali lingkungan yang membuat pergerakan dari sebuah persekutuan untuk kemungkinan sebuah hubungan,” kata Elahie.

Tidak ada komentar: