06 Februari 2008

Sejarah singkat berdirinya Jemaat Rembo'-Rembo' Klasis Bittuang

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang mahakuasa bahwa atas perkenan-Nyalah sehingga sejarah singkat ini dapat ditulis dan dibacakan pada saat ini.

Keadaan semula.
Pada tahun 1963 di daerah ini terdaapt penduduk penganut Agama Suku (Aluk Todolo), tetapi juga terdapat beberapa penganut Agama Kristen Protestan Gereja Toraja Mamasa. Pada tahun 1963 inilah Majelis Gereja Toraja Mamasa jemaat Karaka= membuka cabang kebaktian di Buttu beranggotakan 6 KK yang dilayani oleh salah seorang anggota Majelis Gereja Jemaat Karaka= yaitu : Buttu Karaeng. Cabang kebaktian yang beranggotakan 6 KK ini beberapa lama kemudian mengalami penambahan jumlah akhirnya waktu itu 6 KK berubah menjadi 12 KK. Tempat ibadahnya hanya dilaksanakan di Lumbung.

Keadaan setelah peribadahan di Lumbung
Satu tahun setelah peribadahan di Lumbung yaitu tahun 1964 anggota dan peserta kebaktian semakin bertambah sehingga mereka membangun tempat ibadah darurat di Buttu yang juga sekaligus digunakan sebagai tempat belajar anak didik masyarakat setempat. Ibadah dilayani oleh anggota Majelis Gereja Toraja Mamasa dari beberapa jemaat Gereja Toraja Mamasa yaitu: S. Tappi= dan Sanda Karaeng dari GTM Jemaat Karaka= dan Kalembo= Tolan dari GTM Jemaat Manipi=. Sementara anggota pindahan dari penganut Agama Aluk Todolo masuk menjadi penganut agama Kristen, itu dilayani oleh Pdt. Tumo= dari Gereja Toraja Mamasa. Kemudian lima tahun kedepan tahun 1969 tempat peribadahan darurat di Buttu dipindahkan ke Salu, waktu itu masih tetap digembalakan oleh Butut Karaeng. Dua tahun kemudian yaitu tahun 1971 bahwa kondisi warga jemaat semakin bertambah maka tempat perbiadahan darurat di Salu dipindahkan ke Silalawe dimana gedung Sekolah Dasar Rembo=-rembo= adalah tempat peribadahan sementara. Eaktu itu Cabang tersebut masih digembalakan oleh Buttu Karaeng.

Terpisahnya CK dari GTM Jemaat Karaka= ke jemaat Dewasa Gereja Toraja jemaat Rembo=-rembo=
Pada tgl. 22 Desember 1972 atas persetujuan warga cabang Kebaktian dengan GTM Jemaat Karaka= sebagai induk maka cabang kebaktian tersebut diserahkan oleh GTM jemaat Karaka= ke Gereja Toraja menjadi jemaat Dewasa Gereja Toraja dan diberi nama Jemaat Rembo=-Rembo=. Hal ini terjadi atas alasan bahwa wilayah pelayanan Cabang Kebaktian adalah wilayah Pemerintah Daerah Tana Toraja dan wilayah pelayanan Gereja Toraja. Penyerahan Cabang tersebut dalam suatu ibadah yang dipimpin oleh Pdt.D.S. Talebong dari Gereja Toraja. Gedung peribadahan saat itu masih merupakan gedung Sekolah Dasar Rembo=-rembo=.
Anggota Majelis Gereja pertama setelah terpisah dari GTM Jemaat Karaka= dan setelah dewasa menjadi anggota Gereja Toraja jemaat Rembo=-Rembo= adalah: Matius Murru=, Musa dan anggota Majelis Gereja yang kedua adalah: Alexander Rombe (Alm), Atto (alm), Kalembo= Tolan dan Robert Betto=.
Pada tahun 1974 dibangun lagi gedung gereja dengan ukuran 12 X 5 m ramuan dari kayu, tetapi 6 tahun kemudian gedung ini direnovasi sehingga pada tahun 1990 didirikan lagi gedung gereja semi permanen dengan ukuran 18 X 7 m, yang letaknya di Silalawe poros jalan ke gedung gereja permanen sekarang. Setelah lima tahun dipakai, ditempat ini dibangun lagi gedung gereja dengan ukuran 22 X 10 m jenis permanen yang kita tahbiskan sekrang ini. Jumlah KK mencapai 152 KK. Jemaat Rembo=-Rembo= sekarang dilayani 15 anggota Majelis Gereja dan satu tenaga pendeta jemaat-jemaat yaitu Pdt. Y.M. Layuklinggi, S.Th.
Dalam bentangan waktu sejak 1963 sampai tahun 2001 telah dilayani oleh beberapa tenaga pendeta secara bergantian yaitu: tahun 1964 dikonsulen oleh Pdt. Tumo= dari GTM (Alm). Tahun 1972 dilayani oleh Pdt. D.S. Talebong dari Gereja Toraja.Tahun 1979-1983 dilayani oleh Pdt. Piter Tangronno=, B. Th GT. Tahun 1986 - 1990 dilayani oleh Pdt. Daniel Sassu=, GT. Tahun 1994 - 1998 dilayani oleh Pdt. allositandi, S.Th, GT. Tahun 2000 - sekarang dilayani oleh Pdt. Y.M. Layuklinggi, S.Th.Perjalanan jemaat Rembo=-Rembo= sejak tahun 1963-2001 mengalami banyak tantangan dan hambatan. Tetapi berkat Tuhan di dalam Yesus Kristus dan oleh pekerjaan Roh Kudus, berjalan maju dan bertumbuh dengan baik sampai sekarang. Semoga Kristus kepala Gereja senantiasa dimuliakan selamanya. Nara sumber: S. Tappi=, Buttu Karaeng, Robert Betto=, Marthen Kaya dan Ishak Kaya. Rembo=-Rembo= 23 Oktober 2001 Majelis Gereja Pnt. Robert Betto (Ketua) dan Pnt. Yunus Sau=layuk (sekretaris).

Tidak ada komentar: